Kamis, 15 Maret 2012

Resume Kelompok 2: Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang melakukan pembelian barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

Ada dua wujud konsumen, yaitu:
1. Personal consumer: seorang konsumen membeli suatu barang atau jasa untuk dirinya sendiri,
2. Organization consumer: seorang konsumen membeli suatu barang atau jasa untuk kepentingan organisasi.

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:
1. Faktor sosial, yang terdiri dari group, family influence, dan roles and status,
2. Faktor personal, yang terdiri dari economic situation, lifestyle, personality and self concept, age and life cycle stage dan occupation,
3. Faktor psikologi, yang terdiri dari motivation, perception, learning dan beliefs and attitude,
4. Faktor kultural, yang terdiri dari subculture dan social class,
5. Keputusan pembelian.

Pendekatan perilaku konsumen:
1. Teori kardinal: teori ini menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal,
2. Teori ordinal: teori ini menggunakan kurva indiferensi, dimana seseorang mengkonsumsi dua barang yang berbeda namun dengan kegunaan yang hampir sama, hingga menimbulkan kepuasan yang maksimal.

Berikut ini beberapa perilaku konsumen di Indonesia:
1. Berpikir jangka pendek. Kebanyakan warga Indonesia mengkonsumsi barang-barang instan,
2. Tidak terencana. Membeli produk yang kelihatan menarik atau yang sedang trend,
3. Suka berkumpul. Masyarakat Indonesia senang sekali bersosialisasi, hal itu tercermin dengan banyaknya pengguna situs jejaring sosial seperti Facebook atau twitter,
4. Gagap teknologi (gaptek). Sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai tekhnologi tinggi. Kebanyakan hanya menggunakan fitur-fitur yang biasa digunakan orang banyak,
5. Berorientasi pada konteks. Konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya,
6. Menyukai produk dari luar negeri. Kualitas yang lebih baik ketimbang produk dalam negeri menjadi alasan utama,
7. Nilai-nilai agama. Konsumen Indonesia akan lebih percaya jika suatu produk dihubung-hubungkan dengan agama/simbol-simbol agama dan dikemukakan oleh tokoh agama,
8. Gengsi. Saling pamer akan produk-produk kelas satu menjadikan masyarakat gengsi terhadap orang-orang di sekitar lingkungannya,
9. Budaya lokal. Meskipun menyukai produk luar, masyarakat Indonesia ternyata masih mencintai produk dalam negeri, contohnya minat yang cukup banyak terhadap mobil Esemka,
10. Kurang peduli terhadap lingkungan. Contohnya penggunaan kantung plastik yang berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar