Muhammad Ashary (14110644)
Sering kita
dengar orang-orang yang berbicara dengan mencampur-campurkan beberapa bahasa
dalam satu kalimat yang kita ucapkan. Beberapa pendapat mengatakan kalau itu
adalah hal yang lumrah di era globalisasi. Namun yang menjadi pertanyaan apakah
sudah sesuai dengan ranah pemakaiannya? Ambil contoh, dengan mudah kita temui
di tempat-tempat umum seorang Ibu berbicara kepada anaknya dengan menggunakan
Bahasa Inggris. Padahal jelas-jelas si Ibu berkebangsaan Indonesia, pun dengan
suaminya. Rata-rata beralasan bahwa dengan membiasakan anak-anak berbicara
bahasa asing sedari dini mempermudah mereka dalam berkomunikasi di masa depan,
entah itu dalam akademis ataupun komunikasi dengan warga Negara lain. Memang tidak
salah, tapi kembali lagi, apakah sudah sesuai dengan ranah pemakaiannya? Menurut
saya, membiasakan anak-anak menggunakan bahasa asing sedari mereka kecil
bukanlah hal yang buruk, namun harus dibatasi pemakaiannya. Misal, sebatas
ketika si anak sedang belajar bahasa yang bersangkutan, atau ketika si anak
sedang mencoba berkomunikasi dengan orang asing. Dengan melakukan hal tersebut
si orang tua sudah benar dalam mengajarkan anaknya pemakaian suatu bahasa di
tempat dan waktu yang tepat. Bukan kah lebih baik si anak menggunakan bahasa
asli Negara tempat Ia dilahirkan ketika Ia sedang bermain dengan teman sebaya,
atau ketika beraktifitas sehari-hari ketimbang menggunakan bahasa asing yang
belum tentu orang-orang di lingkungannya memahaminya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar