Nama: Muhammad Ashary
NPM: 14110644
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia 1 #
BAB
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.
Saat ini banyak kita temui berbagai macam jenis
video game. Mulai dari berbagai macam konsol hingga judul video game tersebut.
Dari game yang ber-genre perang, balapan, olahraga dll. Hingga video game yang
diperuntukkan bagi anak-anak hingga orang dewasa.
Banyak dari kalangan orang tua yang
menganggap bermain video game bagi anaknya hanya membuang-buang waktu dan tidak
berguna. Namun tidak selamanya video game diasumsikan negatif, karena, ada juga
sisi positifnya.
Saat ini di negara kita hampir
setiap anak-anak sudah memainkan video game, bahkan ketika usia mereka masih
balita. Sudah jarang di kota-kota besar kita temukan anak-anak yang memainkan
permainan tradisioal khas daerah setempat karena kalah populer dan kalah menarik
dari video game tersebut.
Atas dasar masalah tersebut, saya
selaku penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam perihal pengaruh video game
terhadap anak-anak.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan
latar belakang permasalahan diatas, makan rumusan masalah yang akan
dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Apakah
video game itu?
2. Apa
dampak negatif bermain video game bagi anak-anak?
3. Apa
dampak positif bermain video game bagi anak-anak?
4. Bagaimana
peran orang tua dan dalam menyikapi anak-anak yang kecanduan bermain video
game?
1.3 Tujuan Penulisan.
Penulisan ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui
pengertian secara luas mengenai video game.
2. Mengetahui
dampak negatif yang ditimbulkan dari video game bagi anak-anak.
3. Mengetahui
dampak positif yang ditimbulkan dari video game bagi anak-anak.
4. Mengetahui
peran orang tua dan guru dalam menyikapi anak-anak yang kecanduan bermain video
game.
1.4 Manfaat Penulisan.
Adapun manfaat dari
penulisan ini sebagai berikut:
1. Menambah
pengetahuan penulis juga pembaca tentang hal-hal yang berhubungan dengan
pengaruh video game terhadap anak-anak.
2. Dapat
dijadikan bahan referensi dalam membaca.
3. Dapat
dijadikan bahan referensi untuk
siswa/mahasiswa dalam mengembangan pemikiran untuk menyusun sebuah makalah atau
penulisan ilmiah/skripsi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
video game.
Secara bahasa, video game berasal dari
dua kata, yaitu video dan game. Video sendiri ialah teknologi pengiriman sinyal
elektronik dari suatu gambar bergerak. Pengertian lainnya adalah video
merupakan teknologi untuk menangkap,
merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.
Sedangkan kata game diambil dari Bahasa
Inggris yang berarti permainan atau mainan. Pengertian game sendiri secara
bahasa ialah lingkungan pelatihan yang baik bagi dunia nyata dalam organisasi
yang menuntut pemecahan masalah secara kolaborasi (John C. Beck & Mitchell
Wade). Adapun menurut Fauzi A., game merupakan suatu bentuk hiburan yang
seringkali dijadikan sebagai penyegar pikiran dari rasa penat yang disebabkan oleh
aktivitas dan rutinitas kita. Sedangkan menurut Samuel Henry, game merupakan
bagian tak terpisahkan dari keseharian anak, sedangkan sebagian orang tua
menuding game sebagai penyebab nilai anak turun, anak tak mampu
bersosialisasi, dan tindakan kekerasan yang dilakukan anak.
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita
simpulkan bahwa video game adalah permainan atau hiburan yang menuntut
kolaborasi antara pemecahan masalah dan organisasi yang dikemas dalam bentuk rekaman
elektronik yang ditampilakan secara visual melalui saluran sinyal.
A.1 Dampak negatif anak-anak
bermain video game.
Kini, teknologi semakin cepat
berkembang, pun dengan berbagai macam dan berbagai jenis video game yang
beredar di pasaran. Untuk contoh game konsol saja banyak macamnya. Contohnya Play
Station keluaran pabrikan Jepang, Sony, ada juga XBOX keluaran Microsoft,
mengikuti di belakangnya WII keluaran Nintendo. Ada juga game-game yang di
khusus-kan untuk PC (personal computer), baik itu secara online dan offline.
Patut
disyukuri karena ada banyak opsi bagi para penggemar game. Tentunya
pabrikan-pabrikan diatas menawarkan keunggulan masing-masing dari konsol
keluaran mereka. Begitu juga dengan genre-genre video game. Ada banyak
macamnya. Dari game olahraga seperti sepakbola dan basket, game asah otak, game
balap mobil dan motor, game perang, sampai game-game bertemakan dewasa yang
ditujukan khusus untuk para penikmat game dari kalangan remaja keatas. Namun,
bagaimana jika game yang diperuntukkan bagi orang dewasa sampai ke tangan
anak-anak di bawah umur? Hal itu sudah menjadi rahasia umum di negara kita
bahwa seluruh genre game dapat didapat dengan mudah, bahkan game untuk dewasa
bisa dibeli langsung oleh anak-anak.
Banyak resiko yang mungkin terjadi
jika pembelian game tidak melalui penyeleksian yang ketat. Berikut ini beberapa
dampak negatif jika anak-anak bermain game:
1. Kekerasan.
Jika seorang anak
sering bermain video game yang bergenre olahraga fisik seperti tinju, gulat,
atau video game yang banyak memperagakan adegan pemukulan dan kekerasan fisik
bisa berakibat pada sifat anak tersebut. Anak tersebut bisa jadi mudah marah,
melawan orang tua, atau bahkan berbuat kasar kepada temannya karena terlalu
sering memainkan adegan-adegan pemukulan dan kekerasan fisik.
2. Pornografi.
Game-game bertemakan
dewasa banyak terdapat unsur pornografi di dalamnya. Baik itu dari perkataan,
pakaian si karakter, maupun gerakan-gerakan yang ada pada game tersebut. Hal
itu sangat beresiko jika game tersebut dimainkan oleh anak di bawah umur.
Kemungkinan akan keluar kata-kata kotor dari mulut anak tersebut, serta
anak-anak yang sengaja mencari gambar atau video porno di internet setelah
melihat atau memainkan game tersebut.
3. Lupa
waktu.
Ya, anak yang kecanduan
bermain game cenderung lupa waktu. Waktunya akan dihabiskan berjam-jam di depan
layar televisi atau monitor komputer untuk bermain game, sehingga tugas-tugas
rumah dan pekerjaan rumah yang didapat dari sekolah pun terbengkalai. Hasilnya
nilai anak tersebut bisa menjadi jelek.
4. Anti-sosial.
Berlama-lama mengurung
diri di dalam rumah untuk bermain video game bisa berakibat fatal dalam
kehidupan sosial si anak. Anak tersebut cenderung lebih suka mengurung diri di
dalam rumah sembari sibuk dengan gamenya, sementara anak-anak sebayanya banyak
yang bersosialisasi diluar rumah dengan bermain bersama. Contohnya bermain
sepakbola, bersepeda bersama, atau sekedar bertemu untuk mengobrol. Akibat yang
ditimbulkan adalah anak tersebut tidak banyak memiliki teman dan cenderung pendiam.
5. Tidak
dapat mengurus diri.
Terlalu sibuk dengan bermain game
juga dapat mengakibat si anak lupa mengurus dirinya. Kecanduan bermain
mengakibatkan si anak telat makan, tidak mandi, bahkan berjam-jam di depan
layar monitor jelas dapat mengancam kesehatan tubuh dan kesehatan mata si anak.
A.2 Dampak positif anak-anak
bermain video game.
Memang, bermain video game identik
dengan sisi negatifnya karena memang cukup banyak hal negatif yang ditimbulkan
dari kecanduan bermain video game. Namun disamping menimbulkan dampak negatif,
bermain game juga berdampak positif bagi si anak.
Beberapa
hal negatif yang didapat dari bermain game adalah sebagai berikut:
1. Menambah
daya analisa dan pola pikir.
Bagi anak-anak yang
mempunyai hobi bermain game semisal game perang, secara tidak langsung akan
meningkatkan daya analisa si anak. Di dalam game tersebut si anak dituntut
untuk menganalisa strategi apa yang paling cocok untuk melawan musuhnya. Juga
dituntut mempunyai pola pikir yang efektif dalam menjalankan beberapa perintah
yang terdapat di dalam game tersebut.
2. Menambah
teman.
Walaupun kecanduan
bermain video game mengakibatkan anti-sosial, nyatanya para pelaku masih dapat
bersosialisasi antar pemain game yang sama. Contohnya perkumpulan sebuah game
online. Di dalam perkumpulan tersebut terdapat orang-orang dari berbagai
kalangan, usia dan latar belakang yang membentuk suatu forum atas dasar suka
dan memainkan game tersebut.
3. Sportivitas
dan adil.
Sportivitas dan adil
(fair play) adalah nilai-nilai yang umum dikembangkan dalam olahraga dan
organisasi. Game secara tidak langsung menawarkan Anak Anda nilai-nilai ini,
terutama saat bersaing satu sama lain.
4. Kerja
tim.
Kerjasama dan kebutuhan
untuk membangun team work kuat pengaruhnya saat anak bermain video game. Beberapa
game online misalnya, yang membutuhkan sebuah kerjasama tim untuk mencapai
kemenangan.
5. Membuat
senang.
Salah satu efek
terbesar dari bermain game adalah membuat orang bahagia. Namun, sangat penting
untuk membatasi waktu bermain game, karena ada kemungkinan bahwa alat ini
membuat Anda menjadi kecanduan.
Biarkan anak-anak Anda untuk
bermain game sesering mungkin, tapi jangan lupa mengingatkan mereka untuk
berhenti. Pastikan pula anak Anda tetap melakukan aktivitas di lingkungan
sosial.
A.3 Peran Orang Tua dan Guru dalam
menyikapi anak-anaknya yang kecanduan bermain game.
Tindakan yang tepat untuk dilakukan
orang dewasa dalam membimbing anak dalam bermain video game adalah sebagai
berikut:
1. Membatasi
waktu bermain.
Orang tua wajib
membatasi si anak dalam memainkan video gamenya. Pilih waktu-waktu yang dikira
tepat untuk si anak dalam bermain. Misalnya akhir pekan ketika orang tua juga
libur bekerja. Mereka juga bisa bermain bersama anaknya sembari mengawasi si
anak bermain. Batasilah waktu bermain semisal seminggu 2-3 jam.
2. Membatasi
pembelian game baru.
Tidak dapat dipungkiri
kemajuan terknologi membuat game-game baru bermunculan. Hal tersebut praktis
membuat si anak penasaran untuk memainkannya, tentunya dengan membeli game baru
tersebut. Sebagai orang tua yang bijak, baiknya mereka membatasi waktu
pembelian game baru, misalnya sekali dalam dua bulan. Selain untuk meredam
keinginan si anak bermain, dari segi ekonomi pun itu merupakan keputusan yang
bijak mengingat harga satuan game yang tidak murah.
3. Pengawasan
guru di sekolah.
Hal yang lumrah jika
anak-anak membawa konsol gamenya ke sekolah. Hal ini didasari mereka ingin
bermain game tersebut bersama teman-temannya. Atau pun sekedar pamer kepada
teman. Beberapa sekolah menerapkan peraturan bahwa siswa dilarang membawa game
konsol dalam bentuk apa pun ke dalam sekolah, karena hal tersebut jelas-jelas
menggangu program belajar-mengajar. Jikalau masih ada siswa yang colong-colongan membawa game konsolnya
ke sekolah, peran seorang guru sangat dibutuhkan. Dengan cara memberi teguran atau
bahkan menyita game anak tersebut sembari memberi hukuman yang menimbulkan efek
jera.
B.
Hipotesa.
Pada
dasarnya video game dibuat untuk hiburan semata. Kemajuan teknologi yang sangat
cepat sedikit banyak membuat sebuah video game semakin mendekati kenyataan. Hal
tersebut yang membuat banyaknya orang menggandrungi permainan ini, bahkan
beberapa diantaranya kecanduan. Sebagai manusia yang bijak ada baiknya kita
membatasi diri agar tidak terjebak dalam dunia game terlalu dalam. Bermain game
sah-sah saja, tapi yang perlu diingat bahwa sebagai manusia kita wajib
bersosialisasi antar sesama dan membangun hubungan yang baik antar sesama
manusia. Disamping banyaknya sisi negatif dari bermain game, terdapat pula
sisi-sisi positif yang dapat dipertimbangkan orang tua untuk mengizinkan
putra-putrinya bermain video game.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Membiarkan anak-anak
bermain video game sah-sah saja, asalkan masih dalam ruang lingkup yang wajar.
Tuntut anak agar beraktifitas diluar rumah seperti bermain dengan teman
sebayanya atau ajak anak berolahraga. Memang, kemajuan teknologi yang sangat
pesat membuat anak-anak bahkan orang dewasa tergiur untuk mencoba berbagai
jenis video game terbaru. Namun, perlu diingat sisi negatif dan positif dari
bermain game. Jangan sampai anda atau anak anda menjadi kecanduan dan seakan
terisolasi dari dunia luar.
3.2 Saran
Ajak anak anda untuk beraktifitas
diluar rumah seperti bermain bersama temannya pun dengan mengajaknya
berolahraga. Batasi jam bermain video game, karena itu akan berpengaruh pada
tingkat kedisiplinan si anak. Karena bermain game terlalu lama bisa membuat si
anak lupa waktu. Ajak anak untuk sekedar mengobrol, misal tentang kesehariannya
di sekolah agar pikiran si anak tidak melulu tertuju ke video gamenya. Untuk guru,
awasi dan bimbing anak didiknya agar membiasakan diri untuk tidak membawa
konsol gamenya ke sekolah. Karena selain menggangu, hal itu juga dapat
mengurangi tingkat kerajinan si anak di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar